Bambang Soekarno (60) punya cara sendiri mengagumi Bung Karno. Dia
menuangkan kecintaannya kepada sang Proklamator dengan membuat lukisan
berdasarkan foto-foto idolanya itu.
Terdapat 33 lukisan terkait Bung Karno yang dibuat Bambang sepanjang 40 tahun terakhir. Mulai hari ini, tepat di hari lahir Bung Karno, 6 Juni 2012, dia memamerkan lukisan-lukisan itu di tepi jalan depan Gedung DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol, Medan. Lukisan-lukisan dibuat dengan teknik pointilisme ini bakal dipajang hingga Sabtu (9/6).
Terdapat 33 lukisan terkait Bung Karno yang dibuat Bambang sepanjang 40 tahun terakhir. Mulai hari ini, tepat di hari lahir Bung Karno, 6 Juni 2012, dia memamerkan lukisan-lukisan itu di tepi jalan depan Gedung DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol, Medan. Lukisan-lukisan dibuat dengan teknik pointilisme ini bakal dipajang hingga Sabtu (9/6).
"Niat pameran ini muncul setelah saya pulang dari Jakarta beberapa waktu lalu, saya bertemu banyak pihak, termasuk Antasari Azhar di penjara, kami bercerita dan saya sedih melihat bangsa ini. Saya mempersiapkan pameran ini selama 7 bulan," kata Bambang di tengah-tengah pameran lukisan, Rabu (6/6).
Bambang yang berkesenian di Sanggar Seni Sunga, Jalan Perkutut, Medan, mengaku sengaja membuat lukisan Bung Karno karena kekagumannya pada sosok Presiden I RI ini.
"Kenapa saya mengagumi Bung Karno? karena semua presiden setelah dia tidak ada yang melebihinya. Lihat saja, yang lain semua katro, termasuk yang sekarang," ucapnya.
Meski menyatakan mengagumi Bung Karno dan ada lukisan Megawati Soekarnoputri di antara karyanya, Bambang mengaku tidak tergabung dalam partai manapun. "Saya independen," sebutnya.
Lukisan-lukisan karya Bambang yang umumnya dominan hitam putih ini dipajang di sepanjang pagar seng lokasi pembangunan gedung baru DPRD Sumut.
Bukan hanya dipamerkan, karya seni itu juga dijual dengan banderol Rp 6 juta-Rp 35 juta. Di hari pertama, dua lukisan terjual. "Satu laku Rp 12 juta, satu lagi Rp 18 juta. Sebenarnya, sudah ada yang meminta agar tidak dijual dan akan dibuatkan museum, tapi belakangan ada juga yang menyuruh agar dijual supaya lebih bisa merakyat," papar Bambang.
