google-site-verification: googlec5777bca784da383.html Got a big ass it Healthy | editan blog

Have a slim but solid bottoms contain always be a desire of many women. However, for those who have a big butt, you can be proud of it. Research shows even less desirable shape but many women big butt is good for your health.

Scientists at Oxford University have discovered that a lot of fat stored in buttocks is much better than the fat in the abdomen. These fats are believed to reduce levels of bad cholesterol (LDL) and raise levels of good cholesterol (HDL), thereby preventing hardening of the arteries.

The findings published in International Journal of Obesity also shows the size of your butt bigger can reduce the risk of diabetes.

Professor Jimmy Bell, head of the metabolic and molecular imaging at the Hammersmith Hospitals NHS Trust to explain the fat is divided into two forms-the same as cholesterol, which is good and bad fats. Fat cells in the lower body has a different way of working with the fat cells of the upper body

Gluteofemoral fat, which saved a lot around the buttocks will act as a buffer and cleaned of all fat inflammation that could be dangerous if it is in other body parts.

"The fat in your butt destroyed by a longer than abdominal fat. Thus, it would be less fat produces inflammatory cytokines, chemicals that have long been associated with diabetes, heart disease and obesity," said Prof. Bell, quoted by Dailymail, Tuesday (7/2).

Indonesian
Memiliki pantat langsing namun padat berisi selalu menjadi dambaan banyak wanita. Namun, bagi yang mempunyai bokong besar, Anda boleh bangga memilikinya. Penelitian menunjukkan walaupun bentuknya kurang diinginkan banyak wanita namun bokong besar baik bagi kesehatan Anda.

Para ilmuwan di Oxford University telah menemukan bahwa lemak yang banyak tersimpan di bokong itu jauh lebih baik dibandingkan lemak di perut. Lemak ini dipercaya dapat menurunkan tingkat kolesterol jahat (LDL) dan menaikkan tingkat kolesterol baik (HDL), sehingga mencegah pengerasan pembuluh darah.

Temuan yang diterbitkan International Journal of Obesity ini juga menunjukkan ukuran bokong yang lebih besar dapat mengurangi risiko diabetes.

Professor Jimmy Bell, pimpinan dari metabolic and molecular imaging di Hammersmith Hospitals NHS Trust menjelaskan lemak terbagi menjadi dua bentuk -sama seperti kolesterol-, yaitu lemak baik dan buruk. Sel-sel lemak di bagian tubuh bawah mempunyai cara kerja yang berbeda dengan sel-sel lemak tubuh bagian atas.

Lemak gluteofemoral, yang banyak tersimpan di sekitar bokong akan bertindak sebagai penyangga dan membersihkan semua peradangan lemak yang bisa membahayakan jika berada di bagian tubuh lainnya.

"Lemak di bokong Anda dihancurkan dengan cara yang lebih lama dibandingkan lemak perut. Sehingga, lemak ini akan lebih sedikit memproduksi inflammatory cytokines, zat kimia yang telah lama dikaitkan dengan diabetes, penyakit jantung dan obesitas," papar Prof. Bell, dilansir melalui Dailymail, Selasa (7/2).